Minggu, 03 Oktober 2010

Ketika pertama kale ngelihat Vespa-nya anggota ini saya sempat mengrenyitkan dahi…. seraya berguman…. “Panjang kale yakkk…???!!!“. Sepuluh detik kemudian… saya menduga-duga…”Arghhhh… mungkin dia punya anak satu seumuran adik-nya Farrel-lah…“. Asumsi saya saat itu… tempat duduk nyang diblakang buwat Bini-nya… kemudian tambahan jog diantara tempatnya duduk dan stang ituhh… untuk nongkrong anaknya. “Hmmm… sebuah vespa nyang anehh… !!!” demikian dugaan saya dua detik kemudian.
Coba bayangkan ajahh… gemana kalo anaknya itu seumuran kakaknya Farrel… apa Babe-nya ndak bakal kesulitan nglihat jalan…??!! Sayapun jadi senyum-senyum sejadi-jadinya…. ketika ngebayangin nyang nongkrong di depan ituhh Bini-nya … sementara anaknya nyang dibelakang…. Oooppppsss…. Ndak mungkin yak…??!!Ehhh… tapi bisa jadi lho… huueee…heee….heee…
Maka dgn semena-mena Vespa-nya anggota ini saya jepret dgn hangphone W-810 saya nyang cam-nya 2 megapixle ituhh. Karena pada saat ngelihat… benak saya sedang diliputi rasa keusilan nyang teramat sangat… so setelah ngejepret ituhh Vespa… munculah idehh buwat bahan ngehias blog saya… biyarr lebih berwarna.***
Beberapa hari kemudian… dgn berbekal ilmu sotoshop nyang pas-pas-an… saya nyoba memodifikasi vespa anggota saya ituhh. Sekali lagee…. dgn semena-mena…. Plus dibumbui sedikit keisengan biyarrr kelihatan dramatis. Jahh…. sokur-sokur bisahh ngalihkan sedikit perhatian sodara-sodara… nyang beberapa hari ini disuguhi kisah si jagal biyadab… nyang semakin-hari-semakin-mencengangkan (terakhir jumlah korbannya udah 11 orang…. dan katanya masih bisahh bertambah lagee. Kayak di pilem-pilem ajahh yakk… Mengerikan…!!!).
*****
Alkisahh…. mungkin duwelunya Vespa ituhh seperti ini. Jahh… ketika blum punya momongan… boncengan nyang tersedia hanya untuk si-pujaan hati. Karna kalo pas jalan-jalan… barang nyang dibawa banyak… maka dibelakangnya hanya ditambah tempat buwat naruh alat pertukanganbarang ajahh.
(Tapihh… setelah punya momongan… rasanya vespa ituhh perlu di modifikasi lagi. Maka hasilnya… lihat photo nyang paling atas/**sebelum disotoshopin**)
*****
Hari menjadi bulan… dan bulan-pun menjadi tahun. Maka… bertambahlah momongannya. Karena… pertumbuhan gajihh nyang didapat ndak sesuai dgn pergerakan harga barang diluaran… apa hendak dikata… vespa ituhh masih tetep vespa… ndak berubah menjadi mobil ferari roda empat. Sebenarnya… ada keinginan mo beli kendaraan roda 3… tapi karena bemo dan becak… itu ndak pantas buwat ngantor… maka niat itu diurungkannya. Akhirnya… di-modifikasi-lah vespa ituhh lagee. Jadilah tempat naruh barang diganti dgn jog.
*****
Lagee… lagee… terhalang dgn gajihh nyang pas-pas-an. Meski… sudah mengalami beberapa kale kenaikan… namun kenaikan gajihhnya masih ndak isahh ngikuti kenaikan harga barang diluaran. Siyall…!!! Nahh… kalao anak nambah satu lagee… gemana yak…?? Terpaksa dahh… vespa nyang ada dimodifikasi lagee… biyarr bisahh jalan-jalan sekeluarga-lah. (*berpikir sejenak*)… Ahh…haaa… masih ada satu tempat lagee. Hmmm… agaknya jog nyang diantara stang dan tempat duduk utama bisahh dibikin bertingkat nihh… Jahh sangat memungkinkan..!!!
**Tamat**
SEJARAH VESPA PIAGGIO DI TANAH AIR INDONESIA


Piaggio didirikan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah
Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.
Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.
Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris.
Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lambretta
Sejarah Vespa di Indonesia
Sebenarnya penulis sendiri tidak tahu persis kapan pertama kali Vespa masuk ke Indonesia. Mencoba mencari referensi ke beberapa narasumber pun tidak membuahkan hasil yang konkret. Masing-masing narasumber mempunyai keterangan yang berbeda-beda, akan tetapi mereka mempunyai persamaan persepsi, bahwa “Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.
Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.
Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Bahkan teman saya dari Philipina menyebut bahwa Indonesia adalah surganya Vespa. Sampai saat ini mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.